Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Defisit Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
![]() |
OLEH:
ASTA BERATA
NIM : 11.321.1046
Program Studi S1 Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
2011/2012
- Konsep Kebutuhan Dasar
Definisi/Pengertian
Higiene
personal berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene berarti sehat. Higiene personal atau kebersihan diri adalah upaya
seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh
kesejahteraan fisik dan psikologis.
Tujuan
perawatan personal Hygiene adalah :
a. Meningkatkan derajat kesehatan orang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal Hygiene yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.
Dampak
yang muncul pada masalah personal hygiene :
1. Dampak fisik
banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Ganggua fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikologis
masalah
sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri, dan gangguan interaksi sosial.
Defisit hygiene personal dapat terjadi
pada setiap orang mulai dari lahir sampai mati (dari lahir-70 tahun) karena
ketidakmampuan melakukan aktivitas sendiri, kurangnya pengetahuan dan banyak
faktor lain yang mempengaruhi.
Penyebab/etiologi
1. Karena Sakit,sehingga tidak mampu
melakukan sendiri
2. Kurangnya Pengetahuan dan Informasi
3. Keterbatasan Biaya
4. Lingkungan yang Tidak Mendukung
5. Tidak ada nya Fasilitas yang memadai
Menurut
Tarwoto Wartonah faktor-faktor yang mempengaruhi personal Hygiene adalah :
1. Body Image
Gambaran
individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial
Pada
anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status sosioekonomi
Personal
hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan
personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Misalnya pada pasien penderita Diabetes Melitus, ia harus selalu
menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian
masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan
orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan
sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi Fisik
Pada
keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.
Menurut Wahit
Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep dalam buku KDM menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi personal Hygiene adalah :
1. Budaya
Sejumlah
mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia
tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.
2. Status sosial-ekonomi
Untuk
melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai. Itu semua membutuhkan biaya. Dengan kata lain, sumber keuangan
individu akan berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal hygiene
yang baik.
3. Agama
Agama
juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
sehari-hari. Agama Islam miasalnya, umat Islam selalu diperintah untuk menjaga
kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan
mendorong individu untuk mengingat pentingnya kebersihan diri bagi
kelangsunganhidup.
4. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu
Kedewasaan
seseorang mempengaruhi pada kualitas diri seseorang tersebut, salah satunya
adalah pengetahuan yang baik. Pengetahuan itu penting dalam meningkatkan status
individu. Sebagai contoh, agar terhindar dari penyakit kulit, kita harus mandi
dengan bersih setiap hari.
5. Status kesehatan
Kondisi
sakit ataucedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan
diri. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat kesehatan individu.
Individu akan semakin lemah yang pada akhirnya akan jatuh sakit.
6. Kebiasaan
Ini ada
kaitanya dengan kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu
dalam melakukan perawatan diri misalnya menggunakan shower, sabun padat, sabun
cair, shampo, dll. (Taylor, 1989)
7. Cacat jasmani atau mental bawaan
Kondisi
cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri secara mandiri.
Patofisiologi
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|

|
|
||||||||||||
|
|
||||||||||||
|
|
Klasifikasi
Menurut
KDM Tarwoto Wartonah, macam-macam personal hygiene yaitu
·
Perawatan
kulit kepala dan rambut.
·
Perawatan
mata.
·
Perawatan
hidung.
·
Perawatan telinga.
·
Perawatan
kuku kaki dan tangan.
·
Perawatan
genetalia.
·
Perawatan
kulit seluruh tubuh.
·
Perawatan
tubuh secara keseluruhan.
Sedangkan
menurut KDM Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep, sama dengan macam personal
hygiene menurut KDM Tarwoto Wartonah hanya saja ditambah dengan perawatan gigi
dan mulut.
Tanda-tanda :
- Fisik
- Badan bau, pakaian kotor
- Rambut dan kulit kotor
- Kuku panjang dan kotor
- Gigi kotor, mulut bau
- Penampilan tidak rapi
- Psikologis
- Malas, tidak ada inisiatif
- Menarik diri, isolasi
- Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
- Sosial
- Interaksi kurang
- Kegiatan kurang
- Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan, buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/ sikat gigi, tidak dapat berpakaian sendiri.
Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi
klien yang tidak dapat merawat diri sendiri adalah :
- Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien
- Bina hubungan saling percaya
- Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri
- Kuatkan kemampuan klien untuk merawat diri
- Membimbing dan mendorong klien merawat diri
- Bantu klien merawat diri
- Ajarkan ketrampilan secara bertahap
- Buat kegiatan harian setiap hari
- Ingatkan setiap kegiatan
- Beri pujian serta kegiatan yang positif
- Ciptakan lingkungan yang mendukung
- Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (misal : sabun, odol, baju, dll)
- Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi klien
- Sikap keluarga
- Sabar dan selalu siap membantu
- Menerima dan memuji setiap upaya klien saat merawat diri
- Tidak mencela atau menghina
- Membantu klien untuk melakukan perawatan diri
- Memberikan health education agar klien tahu dan sadar bahwa kebersihan diri penting dijaga.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
I.
Pengkajian
a.
Riwayat Keperawatan
Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana
yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hygiene personal individu,
baik faktor pendukung maupun faktor penghambat.
b. Pemeriksaan fisik
·
Rambut
Amati kondisi rambut :
Keadaan kesuburan rambut
Keadaan rambut yang mudah rontok
Keadaan rambut yang kusam
Keadaan tekstur
·
Kepala
Amati dengan seksama kebersihan kulit
kepala.
Botak/alopesia
Ketombe
Berkutu
Adakah eritema
Kebersihan
·
Mata
Amati
adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata,
kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
·
Hidung
Kaji
kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda pilek,
tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan bagaimana membran mukosa.
·
Mulut
Amati
kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi, tanda-tanda radang
gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
·
Gigi
Amati
adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap atau
gigi palsu.
·
Telinga
Perhatikan
adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan daya
pendengaran.
·
Kulit
Amati
kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya. Perhatikan adanya warna kulit, stria,
kulit keriput, lesi atau pruritus.
·
Kuku
tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.
·
Genetalia
Amati
kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium. Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum
dan testisnya.
·
Tubuh
secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya kelainan
pada kulit atau bentuk tubuh.
II. Diagnosa
keperawatan yang muncul
Menurut
nanda 2003, diagnosis keperawatan umum untuk klien dengan masalah perawatan
hygiene adalah Defisit Perawatan Diri. Lebih lanjut diagnosa tersebut terbagi
menjadi empat (kozier, 2004), yaitu :
§ Defisit perawatan diri : makan
§ Defisit perawatan diri : mandi/hygiene
§ Defisit perawatan diri :
berpakaian/berhias
§ Defisit perawatan diri : eliminasi
III. Rencana
Tindakan dan Rasionalisasi
Rencana
asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan hygiene personal harus meliputi
beberapa pertimbangan, yaitu hal-hal yang disukai klien, kesehatan klien serta keterbatasan
yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu yang tepat
untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.
Berikut merupakan contoh rencana tindakan dan rasionalisasi dengan
diagnosis Defisit Perawatan Diri
mandi/hygiene.
Diagnosis
: Defisit Perawatan Diri mandi/hygiene
Yang
berhubungan dengan :
· Kurangnya koordinasi, sekunder akibat
(sebutkan)
· Kelemahan otot sekunder akibat (sebutkan)
· Paralisis sebagian atau total, sekunder
akibat (sebutkan)
· Keadaan koma
· Gangguan fisual, sekunder akibat
(sebutkan)
· Tidak berfungsinya atau hilangnya
ekstrimitas
· Peralatan eksternal
· Kelelahan dan nyeri pasca oprasi
· Defisit kognitif
· Nyeri
Kriteria
hasil :
Individu
akan melakukan aktivitas mandi pada tingkatan yang optimal sesuai dengan
harapan atau mengungkapkan kepuasan atas keberhasilan yang dicapai meski dengan
keterbatasan yang dimiliki.
Indikator
:
·
Mengungkapkan
kenyamanan dan kepuasan dengan kebersihan tubuh
·
Mendemonstrasikan
kemampuan menggunakan peralatan adaptif
·
Menjelaskan
faktor penyebab untuk defisit kemampuan mandi
Intervensi umum
v Kaji faktor penyebab defisit
personal hygiene
v Beri kesempatan klien untuk beradaptasi
kembali dengan aktivitas perawatan diri
v Lakukan intervesi umum untuk klien dengan
ketidakmampuan untuk mandi
·
Jaga
agar kondisi lingkungan sederhana dan tidak berantakan.
·
Jaga
suhu kamar mandi tetap hangat, cari tahu suhu air yang disukai individu.
·
Berikan
privasi selama mandi.
·
Observasi
kondisi kulit selama mandi.
·
Letakan
seluruh peralatan mandi di tempat yang mudah dijangkau.
·
Untuk
klien dengan gangguan pengelihatan, letakan seluruh peralatan di dalam lapang
pandang klien atau pada tempat yang paling sesuai untuk klien.
·
Berikan
pengaman di kamar mandi (keset, pegangan)
·
Jika
klien mampu secara fisik , anjurkan ia untuk menggunkan bak mandi atau shower ,
tergantung apa yang digunakan di rumah ( klien harus berlatih di rumah sakit
untuk persiapan pulang ke rumah).
·
Berikan
peralatan adaktif sesuai kebutuhan (misal spons dengan tangkai yang panjang,
balok pegangan di dinding kamar mandi, semprotan shower yang dapat di pegang ).
·
Untuk
klien yang kehilangan anggota gerak, inspeksi sisa kaki atau puntung guna melihat integritas kulit. Mandikan bagian
puntung 2 kali sehari dan yakinkan bagian tersebut kering sebelum dibungkus
atau dipasangkan prostesis.
·
Berikan
obat pereda nyeri yang bisa mempengaruhi kemampuan untuk mandi sendiri.
v Berikan penyuluhan kesehatan dan rujukan,
sesuai indikasi.
Rasional
:
Ketidakmampuan untuk melakukan perawatan
diri menimbulkan perasaan ketergantungan
dan konsep diri yang rendah. Dengan meningkatnya kemampuan merawat diri, harga
diri akan meningkat ( Maherebal, 1998).
IV.
Evaluasi
Dx 1 : kotor berkurang dan terkontrol
Dx 2 : pasien mampu melakukan
kegiatan/aktivitas fisik
walaupun masih
dibantu
DAFTAR PUSTAKA
Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul
Chayatin, S. Kep.2007. Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC.
Wartonah, Tarwoto. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
▷ Casino site for real money in 2021 - LuckyClub
BalasHapusCasino site with real money casino 2021 ➤ Sign up ✓ 24/7 luckyclub ✓ Mobile ✚ App ✓ Security ⭐ No login required.